PULAU PASARAN
foto milik: www.lampung.tibunnews.com |
Dinamakan Pulau Pasaran, karena tempat ini merupakan pusat
jual beli ikan asin yang diolah oleh masyarakat setempat. Pulau ini dihuni
sejak tahun 1970 an. Kemudian jumlah penduduknya meningkat drastis sejak tahun
1988. Hal ini disebabkan pada tahun 1987 telah terjadi kebakaran di daerah
Gudang Lelang yang mengakibatkan penduduknya pindah ke Pulau Pasaran ini.
Luas areal Pulau Pasaran saat ini 12 hektar yang pada
awalnya luas Pulau Pasaran menurut seorang warga Pulau Pasaran hanya 3 (tiga)
hektar saja.
Pulau Pasaran saat
ini sudah dilengkapi dengan fasilitas listrik PLN (mulai tahun 2002) dan air bersih. Keberadaan masyarakat Pulau
Pasaran sudah resmi dan diakui sebagai salah satu desa/kelurahan yang ada di
kecamatan Telukbetung Timur. Konon berkembangnya Pulau ini berkat bantuan dari
Bank Indonesia.
Pulau Pasaran, karena minimnya pepohonan, sangat panas sekali.
Apalagi pulau ini dipenuhi dengan rumah-rumah penduduk yang penghasilan
utamanya adalah dari pengolahan ikan asin.
Pengunjung Pulau Pasaran mayoritas adalah masyarakat
Telukbetung yang datang kesana untuk berbelanja ikan asin. Setiap hari banyak
masyarakat yang hilir mudik menggunakan jasa angkutan perahu nelayan dengan
ongkos sekitar Rp.2.000 s/d Rp.2.500 per orang.
Pulau Pasaran di Bandar Lampung
Reviewed by Yan Ratudibalau Lampung
on
10.51
Rating: